Jakarta, 30 Maret 2021 – PT
Pegadaian (Persero) menandatangani
Nota Kesepahaman sebagai pedoman dan landasan pelaksanaan program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) ke depan sebagai
program yang berkelanjutan dengan jangkauan yang lebih luas. Dalam kegiatan tersebut Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia (ISEI) Jakarta tampil selaku inisiator. Nota Kesepahaman ini
sekaligus sebagai langkah awal bagi masing-masing pihak untuk melakukan kerja
sama lainnya.
Penandatanganan
Nota Kesepahaman antara
ISEI Jakarta dengan PT Pegadaian (Persero), Institut Perbanas, Kalbis Intitute
dan dengan Universitas Kristen Krida ini dilakukan di Kantor Pusat Pegadaian
pada Selasa, (30/03/2021). Proses penandatanganan dihadiri
dan dilakukan secara langsung oleh Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi, Direktur
Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, Rektor Institut Perbanas Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec, Rektor
Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas, S.H., M.M dan Dekan FEB Ukrida Dr.
Melitina Tecoalu,S.E.,M.M.,CFP.
Dalam
kegiatan tersebut, Kuswiyoto kembali
menegaskan komitmen PT Pegadaian (Persero) dalam mendukung pengembangan dan
penguatan kewirausahaan terutama bagi Generasi Z. “Sebagai salah institusi yang
bergerak dalam bidang jasa keuangan, PT Pegadaian (Persero) memegang peran
penting dalam mendukung penguatan kewirausahaan dan UMKM terutama di tengah bergejolaknya perekonomian nasional akibat
pandemi COVID-19. Kami berharap makin banyak Generasi Z yang mampu menjadi entrepreneur
muda yang tangguh,” tegas Kuswiyoto.
Senada
dengan yang disampaikan Kuswiyoto, Inarno Djajadi menyampaikan bahwa disepakatinya Nota
Kesepahaman oleh pihak-pihak terkait merupakan langkah strategis yang dapat
mendorong program penguatan UMKM bagi Generasi Z. Sebagaimana yang ia sampaikan
ketika sosialisasi, bahwa HoKi diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan
iklim kewirausahaan terutama bagi i-generation yang terintegrasi dan
berkelanjutan.
“Sejak awal kami menyampaikan bahwa
Program HoKi diinisiasi sebagai wadah bagi i-generation untuk menuangkan
ide-ide bisnis yang inovatif dan kreatif. Semakin masifnya perkembangan ekonomi
digital harusnya dapat memicu para i-generation untuk semakin aktif dan
antusias dalam menggali dan mengembangkan ide bisnis,” jelas Inarno.
“Dengan
beberapa rangkaian kegiatan mulai dari seleksi proposal yang ketat, penentuan
10 proposal terbaik, penentuan 6 proposal terbaik hingga pembinaan inkubasi entrepreneurship,
Program HoKi dapat mendorong mahasiswa agar fokus dalam mengembangkan dan
menjadikan bisnis sebagai pilihan masa depan. Sehingga ke depannya entrepreneur
tidak lagi dianggap sebagai pilihan karir terakhir bagi para mahasiswa,” terang
Staf Ahli Bidang
Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting sekaligus
Ketua Bidang UMKM, Koperasi dan Nelayan ISEI Jakarta yang turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman.
Pilot project Program Hibah Kompetisi
Kewirausahaan (HoKi) dimulai dengan sosialisasi program pada Jumat, 19 Februari
2021 telah sampai pada tahap penentuan 6 proposal terbaik. Dari 16 proposal
yang diterima oleh panitia, dipilih 10 proposal untuk melakukan presentasi ide
bisnis di hadapan dewan juri (26/03/2021). Proses presentasi dilakukan secara
virtual di mana masing-masing kelompok diberikan waktu selama 30 menit untuk
meyakinkan Dewan Juri. Dalam proses presentasi tersebut, dewan juri
menyampaikan bahwa 10 proposal terbaik memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing.
“Tim yang berhasil masuk dalam tahap
presentasi tentunya adalah tim dengan ide bisnis yang menarik dan realible terhadap
perkembangan ekonomi digital. Masing-masing tim memasukkan aspek teknologi
dalam ide bisnis yang ditawarkan. Hanya saja memang masih terdapat beberapa
kelemahan di beberapa aspek yang tentunya dapat diperbaiki dan dimatangkan ke
depan,” jelas Winang Budoyo selaku Ketua Dewan Juri saat ditemui di sela
kegiatan presentasi. “Aspek inovasi berbasis digital memang sangat kami
tekankan ketika sosialisasi kepada seluruh mahasiswa yang hendak mengikuti
program,” imbuhnya.
Dari 10 proposal telah dipilih 6
proposal terbaik yang berhasil mendapatkan hibah dana masing-masing 25 juta
Rupiah. Masing-masing proposal tersebut meliputi tiga tim dari Kalbis
Institute, dua dari Perbanas dan satu tim dari Ukrida. Tim Juri menyampaikan
apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi
dalam pilot project Program HoKi.
“Kami
menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi
dalam Program HoKi. Selamat dan semangat mempersiapkan tahap selanjutnya untuk
tim yang terpilih sebagai 6 proposal terbaik. Dan bagi yang belum berhasil agar
jangan patah semangat dan kami tunggu partisipasi pada program selanjutnya,”
terang Joseph Renwarin salah satu anggota Tim Juri.
Selanjutnya,
6 proposal terbaik akan mendapatkan program pendampingan dan menjalani inkubasi entrepreneurship selama
tiga bulan. Proses ini terdiri
pelatihan kewirausahaan dan pendampingan kewirausahaan. Selama proses inkubasi
tersebut, Peserta diwajibkan menyusun laporan kemajuan setiap bulannya untuk
kemudian dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh panitia.