Gresik - PT Pegadaian (Persero) makin agresif
mengubah sampah menjadi emas yang merupakan program-program bersih The Gade
Clean and Gold dalam upaya mengatasi potensi kerusakan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat, ditandai dengan diresmikannya bank sampah di Kelurahan
Sindokumpul, Gresik.
Sunarso menambahkan, saat ini Indonesia termasuk
salah satu dari lima negara yang kreatif mengubah sampah. Selain Swedia,
Uganda, India, dan Hong Kong. "Kami berharap program bersih-bersih
Pegadaian ini membantu upaya penyelematan lingkungan di Tanah Air."
Dijelaskan, pemilihan Kelurahan Sidokumpul, Gresik, Jawa Timur sebagai salah satu desa binaan Pegadaian dengan melalui program yang Pegadaian bersih-bersih, dikarenakan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Menurut data pada tahun 2017, kota Gresik menghasilkan sampah perharinya sebesar 200 ton, yang terdiri dari sampah plastik dan rumah tangga.
"Bank Sampah di Kelurahan Sidokumpul,
Kecamatan Gresik, Jawa Timur ini merupakan salah satu perwujudan dari program
CSR (Corporate Social Responsibility) Pegadaian yang bertajuk Pegadaian Bersih-Bersih,
yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih
Lingkungan, sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian kepada Masyarakat,"
ujarnya.
Menurut, data Ditjen Pengelolaan sampah KLHK juga
menunjukkan jumlah sampah per-kapita di Indonesia sebanyak 7 kg/ per-hari atau
sebesar 65 juta ton sampah dalam kurun waktu satu tahun. Sampah tersebut
terdiri dari 57% sampah organik, 16% pelastik besar, 10% kertas, dan 17%
lainnya.
Sedangkan, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) mencatat bahwa pembangunan bank sampah
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pengurangan sampah nasional sebesar
1,7% atau 1.389 ribu ton/ per tahun, dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp
1.484 miliar per-tahun.
Sementara itu, Sunarso memgungkapkan The Gade Clean and Gold ditargetkan
akan berada di 59 titik seluruh Indonesia sesuai wilayah Kantor Area Pegadaian.
Saat ini telah hadir di Bekasi, Aceh, Pekanbaru, Banjarmasin, Dompu, Bandung,
Makassar, Palembang, Manado, dan beberapa wilayah lain.
"Jadi tujuan didirikannya Bank Sampah ini
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat mengurangi
dampak sampah lingkungan, sekaligus meningkatkan sumber penghidupan," kata
Sunarso.